nusakini.com - Pending Dadih Permana Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan mengungkapkan rapat koordinasi (rakor) pangan di 11 provinsi yang menjadi sentra produksi padi akan dilakukan bersama dengan gubernur, pangdam, danrem, dandim, Bakorluh (Badan Koordinasi Penyuluhan), Bapeluh (Balai Penyuluhan), kepala dinas lingkup pertanian provinsi dan kabupaten.

Menurut pending, Menteri Pertanian sudah memimpin rakor tersebut di Provinsi Jawa Tengah yang dilanjutkan dengan memantau ketersediaan dan harga pangan di lapangan agar tetap stabil dan tidak melonjak tinggi.

Pemantauan ketersediaan dan harga pangan untuk wilayah Jawa Tengah dilaksanakan di Desa Batu Kali Kecamatan Kalinyamatan, dan Desa Pending Alit, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.

Pending yang juga menjadi penanggung jawab Upaya Khusus (UPSUS) Provinsi Jawa Tengah itu menjelaskan, provinsi tersebut memiliki luas areal tanam 1.039.192 hektare.

Sedangkan Kabupaten Jepara sendiri mempunyai luas lahan 990.562 hektare dengan realisasi tanam periode Oktober 2015 sampai Juli 2016 seluas 42.054 hektare. Sementara luas tanam yang sedang dipanen di desa Batu Kali Kecamatan Kalinyamatan 322 hektare. Bulog sub-divre wilayah II Pati telah menyerap gabah petani di wilayah tersebut sebanyak 154.837 ton dari target 160.000 ton.

Dalam rangka untuk peningkatan serapan gabah dan peningkatan ketersediaan pangan serta stabilitasi harga pangan, lanjut dia, Kementan telah menerjunkan 161 orang Penyuluh Pertanian PNS, swadaya dan tenaga harian lepas (THL) di wilayah Kabupaten Jepara, di samping menggandeng Babinsa dari TNI-AD.

"Hal itu juga sebagai upaya mengetahui ketersediaan pangan dan membentuk harga yang layak di tingkat petani, pedagang dan konsumen," kata Pending. (pr/eg)